May 7, 2014

Suara Dalam Keheningan

Apa kamu menyadari? Saat kamu sendirian di suatu ruangan, terutama ketika malam hari dimana hingar-bingar kehidupan tak lagi terdengar, kamu bisa mendengar macam-macam suara.
sumber: google

Baru-baru ini, rumah kost tempatku tinggal di daerah Tebet kedatangan banyak anak baru. Ada lima gadis lulusan SMA yang sedang mengikuti kursus intesif selama sebulan di beberapa BTA yang bertebaran di kawasan ini. Kehadiran mereka membuat tidurku di malam hari jadi lebih tenang.

Hampir setahun ini, rumah kos yang memiliki delapan kamar tidur hanya dihuni aku saja. Kamar-kamar kos terletak di lantai dua rumah induk semangnya, dimana dia tinggal di lantai satu. Meski aku tahu ibu kos dan anak lelakinya tinggal di bawah, tetap saja ketika kau satu-satunya penghuni lantai dua dengan tujuh kamar kosong lainnya, kau akan merasa sendirian, kan?

Biasanya ketika pikiran sedang 'sehat', aku tidak merasa sendirian di malam hari itu masalah. Tapi, kadang-kadang ada kalanya aku paranoid. Aku memang bukan tipe yang tidur cepat, biasanya aku baru akan tidur jam 11 malam ke atas. Kalau sudah mendekati tengah malam itulah, ketika suara aktivitas manusia di luaran juga sudah mulai terhenti, aku akan mendengar macam-macam suara.

Bukan suara yang berisik, ya. Sekedar suara gesekan benda berat, atau terkadang suara ketukan entah benda apa. Kadang suaranya seperti orang memukul paku dengan palu. Kadang seperti ada yang mengetuk langit-langit. Aku tidak tahu dari mana suara-suara itu berasal (mungkin memang ada tetangga yang sedang memasang paku?) dan aku tidak terlalu ingin tahu.

Kalau mau dipikir dengan logika, suara-suara itu mungkin bunyi 'house settling' (aku tidak bisa menemukan terjemahan yang pas. Intinya, sih, bunyi peralatan rumah tangga yang menggema di malam hari dan tertangkap telinga karena suasana yang sunyi di malam hari). Tapi di malam-malam aku merasa paranoid, bunyi-bunyian itu membuatku terkaget-kaget.

Jadi, sering juga aku tidur dengan semua lampu menyala.

Sekarang mungkin bunyi-bunyian itu masih ada. Tetapi karena aku tahu ada banyak orang di sekitarku, aku tidak terlalu mendengar bunyi-bunyi itu. Telingaku tidak seperhatian itu dengan mereka.

Bagaimana dengan kamu? Pernahkah kamu mendengar suara-suara dalam keheningan?










Jakarta, 07 Mei 2014 
Jam 23:23