Penerbit: Bukune (2014)
Luna tidak suka dengan apartemen tempat tinggal barunya; jauh dari sekolah, sempit, sepi, dan... digosipkan berhantu. Awalnya, Luna tidak percaya, sampai sekelebat penampakan putih yang seram itu terus-menerus muncul di kamarnya--seperti hendak menyampaikan sesuatu.
Rahasia apa yang tersembunyi di sana? Dan kenapa sang ibu seperti ikut menutup-nutupi? Luna harus menemukan jawabannya, sebelum semua terlambat...
Judul: On-Tech; Derita Orang-orang O'on Teknologi (co-authored with Nana R. Praptini and Hakimul Musyaffa)
Penerbit: Bukune (2009)
Penerbit: Bukune (2009)
Tebal: 272 hal + viii hal
Genre: Komedi non-fiksi, PeLit (Personal Literature)
ISBN: 602-8066-23-0
Harga: Rp 31.000
Genre: Komedi non-fiksi, PeLit (Personal Literature)
ISBN: 602-8066-23-0
Harga: Rp 31.000
Topeng monyet misalnya, kalo mendengar kata ini yang terlintas di pikiran kita pasti monyet (ya iyalah...). Paling nama monyetnya seputara Sarimin, kerjaannya bawa-bawa tas, pake topi, terus pergi ke pasar. Si Monyet ke pasar lagi... ke pasar lagi. Paling mentok si Monyet naik sepeda roda tiga terus melakukan atraksi-atraksi kayak di sirkus.
Padahal kalo kreatif dikit kan bisa tuh monyet ngikutin perkembangan zaman! Pegang hape misalnya atau bikinin aja laptop mainan dari kayu atau apaan kek. Kan lebih asyik kalo sekarang topeng monyet itu jadi seperti ini:
Franky lagi kirim SMS!
Jessica ambil uang di ATM!
Herbert lagi chatting di internet!
Nana, Affa, dan Ai, tiga orang yang bukan hanya gaptek (gagap teknologi) tapi juga on-tech (o'on teknologi)... yaitu seratus level di bawah gaptek. Ikuti cerita mereka mengamati dan bergumul dengan segala barang elektronik, mulai dari apa hubungan RBT dengan kepribadian seseorang hingga pendekatan ala Pithecantrophus dalam membenarkan TV yang rusak: "Kalau nggak bisa nyala, yah gebug aja!" ON-TECH, memang cerita orang-orang yang o'on teknologi.
Penerbit: Puspa Swara (2007)
Tebal: 176 hal
Genre: Romance, TeenLit
ISBN: 979-1133-27-1
Harga: Rp. 22.800 (Beli disini)
Padahal kalo kreatif dikit kan bisa tuh monyet ngikutin perkembangan zaman! Pegang hape misalnya atau bikinin aja laptop mainan dari kayu atau apaan kek. Kan lebih asyik kalo sekarang topeng monyet itu jadi seperti ini:
Franky lagi kirim SMS!
Jessica ambil uang di ATM!
Herbert lagi chatting di internet!
Nana, Affa, dan Ai, tiga orang yang bukan hanya gaptek (gagap teknologi) tapi juga on-tech (o'on teknologi)... yaitu seratus level di bawah gaptek. Ikuti cerita mereka mengamati dan bergumul dengan segala barang elektronik, mulai dari apa hubungan RBT dengan kepribadian seseorang hingga pendekatan ala Pithecantrophus dalam membenarkan TV yang rusak: "Kalau nggak bisa nyala, yah gebug aja!" ON-TECH, memang cerita orang-orang yang o'on teknologi.
Penerbit: Puspa Swara (2007)
Tebal: 176 hal
Genre: Romance, TeenLit
ISBN: 979-1133-27-1
Harga: Rp. 22.800 (Beli disini)
Mereka bilang, kalau sudah bersahabat terlalu dekat, jadi pacar itu mustahil. Sudah masuk friendzone. Seperti itulah hubungan si Tomboi, Tisa, dan sahabatnya yang narsis, Daniel. Tapi semua berubah ketika datang murid pindahan yang bernama Putri, yang terang-terangan menginginkan Daniel dan meminta Tisa menjauh.
Orang bilang, persahabatan seharusnya lebih kuat, tetapi saat Putri, si anak baru, menolak untuk menyerah, masalah pun timbul. Apalagi saat Putri mau melakukan apapun untuk memisahkan Tisa dari Daniel.
Orang bilang, persahabatan seharusnya lebih kuat, tetapi saat Putri, si anak baru, menolak untuk menyerah, masalah pun timbul. Apalagi saat Putri mau melakukan apapun untuk memisahkan Tisa dari Daniel.
Judul: Dear Miss Blue
Penerbit: Puspa Swara (2006)
Tebal: 145 hal
Genre: Romance, TeenLit
ISBN: 979-24-4816-0
Harga: Rp 18.320 (Beli disini)
Penerbit: Puspa Swara (2006)
Tebal: 145 hal
Genre: Romance, TeenLit
ISBN: 979-24-4816-0
Harga: Rp 18.320 (Beli disini)
Sasa dan Didi, adalah rival di segaka bidang dan mata pelajaran semasa mereka SD dulu. Putus kontak setelah lulus, mereka bertemu kembali saat keduanya duduk di kelas 3 SMA. Sayangnya, Sasa yang sekarang bukan Sasa yang dulu, yang mampu bersaing di segala bidang sama Didi. Sekarang dia cuma cewek biasa dengan nilai pas-pasan, namun, Didi masih tetap ngotot menganggap Sasa rival sejatinya. Dia memaksa Sasa untuk menjadi muridnya hingga Didi pun pelan-pelan membantu sasa mengatasi traumanya. Buka salah Sasa akhirnya dia jadi tambah sayang sama Didi. Tapi perasaan itu dia pendam dalam-dalam. Soalnya Didi belakangan malah menghindari dari sasa. Akankah didi tau perasaan sasa? Terus bisa nggak ya Sasa jadi juara di bawah bimbingan Rivalnya itu?
Lho jadi sampe sekarang tu (seblum akhirnya dilarang) masih pake nama itu to? Hebat juga ini, berarti udah puluhan dekade di dunia hiburan Sarimin tetap eksis. :D
ReplyDeleteSampe buku itu ditulis (2007-2008 deh kalo ga salah) sih masih yaa... hahahaha... Sarimin itu eksis sebelum Syahrini main instagram :p
DeleteEh mahap, puluhan tahun.. :(
ReplyDeleteOh.. dan saya baru tau, ternyata mbak cantik ini ada buku selain horor
ReplyDeleteHahaha... iya ada, jaman ababil dulu. Gak usah dicari ya, malu X"D
Delete