Sep 23, 2013

"Stories We Tell" dan Wejangan Mama di Pagi Hari

Sabtu lalu, sepulang kuliah, saya mampir ke rumah pacar. Memang belakangan ini, Sabtu sore biasa kami habiskan menonton film dari layar 14" laptopnya, sambil duduk di sofa ruang keluarganya. Kali ini, saya menunjuk film berjudul "Stories we Tell" untuk kami tonton bersama.


Film ini cukup berbeda dari film drama kebanyakan. Diangkat dari kisah nyata sang sutradara, Sarah Polley, film ini disajikan dengan gaya dokumenter dengan mewawancarai langsung orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Anyway. Kali ini saya bukan bermaksud mengulas film tersebut. Jika ada yang tertarik, ulasannya bisa dibaca di sini. Highly recommended bagi kalian yang suka film introspektif dan "sepi" dengan pace yang berjalan sedikit demi sedikit dan misteri yang terkupas satu demi satu seperti kulit bawang. #apacoba :D

Dari sekian banyak hal menarik dan menohok di film ini, ada satu kutipan yang begitu menarik perhatian saya. Saya memang tidak ingat persisnya secara per kata, tapi pada intinya:

Dalam suatu hubungan, tidak ada cinta yang seimbang. Cinta salah satu dari mereka pasti lebih besar dari yang lain. Tetapi semoga saja perbedaan itu tidak jauh dan cinta keduanya akan saling naik-turun dari waktu ke waktu, sehingga entah bagaimana akan saling menyeimbangkan.

Kata-kata itu sempat membuat saya termenung. Lalu pagi ini, ketika sedang ngobrol dengan Mama sambil sarapan, Mama sempat bilang:

Cinta itu one way. Satu arah. Seperti lagu kasih ibu itu, 'hanya memberi, tak harap kembali'. Itu nggak cuma kasih ibu, tapi semua kasih ya begitu. Di saat kamu 'mengharap kembali', kamu akan kecewa. Tapi kalau kamu cuma memberi dan nggak mengharapkan apa-apa, pada satu titik dia juga akan bersikap sama dengan kamu.

Hmm... jarang-jarang loh Mama membahas soal cinta. Mama yang dulu pernah bilang "Jangan pernah mencintai seseorang 100%". Sekarang, Mama mengajarkan untuk mencintai dengan tulus.

Dan perkataan mama langsung mengingatkan saya pada film Stories We Tell itu. Jika kutipan dari film itu sempat membuat saya galau, nasihat dari Mama pagi hari ini membuat saya percaya.

I'm doing the right thing.